Pandemi COVID-19 memberikan dampak nyang signifikan pada perekonomian Indonesia dari sisi konsumsi dan dunia usaha. Aktivitas ekonomi Sebagian besar dihentikan dan menyebabkan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Penghentian aktivitas ekonomi tersebut disebabkan adanya kebijakan physical distancing demi mencegah dan mengurangi tingkat penyebaran wabag COVID-19. Kunjungan wisata ke Bali yang menurun drastis baik domestic maupun mancanegara berimplikasi pada menurunnya tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang mengandalkan pariwisata sebagai objek mata pencahariannya. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya restorasi terumbu karang di Bali, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan ikut mendorong dan membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak, serta memperbaiki ekosistem terumbu karang. Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) merupakan kegiatan restorasi terumbu karang yang dibuat menjadi kebun koral sebagai salah satu kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
ICRG dilakukan dibeberapa lokasi di Bali diantaranya Nusa Dua, Serangan, Sanur, Pantai Pandawa dan Buleleng. AKKII sebagai salah satu pelaksana kegiatan menjalankan kegiatan tersebut di 2 lokasi yaitu Nusa Dua dan Pandawa. Kegiatan tersebut telah dimulai pada awal November 2020 hingga Desember 2020. Target dari kegiatan ICRG ini adalah membentuk kebun karang sekluas 50 ha di lima lokasi pelaksanaan.
Nusa Dua
Pos pelaksanaan yang ada di Nusa Dua terdiri dari 8 pos. Diantaranya Pos Tanjung Benoa 1, Pos Tanjung Benoa 2, Pos Anyar, Pos Tengkulung, Pos Terora, Pos Pantai Samuh, Pos Mengiat dan Pos Wisma Kencana. Bentuk struktur yang dibuat di kegiatan ICRG Nusa Dua diantaranya struktur meja besi sebanyak 9.426 meja, struktur biorock meja sebanyak 100 unit, struktur hexagonal sebanyak 5.000 struktur, struktur pipa sebanyak 12.750 pipa, struktur roti buaya sebanyak 9.150 struktur, struktur fishdome sebanyak 1.800 struktur, rumah batako sebanyak 45 unit dan patung sebanyak 750 patung (4 patung garuda, 305 patung tari kecak, 305 patung covid-19 dan 136 patung nusantara). Untuk struktur meja biorock, AKKII bekerjasama dengan Tim Biorock Indonesia.
Pandawa
Di Wilayah Pandawa, metode struktur meja besi berjumlah 2.135 meja. Pipa sebanyak 6000 unit. Fishdome sebanyak 360 struktur dan hexagonal sebanyak 3000 struktur, pos pengerjaan struktur di Pandawa yang meliputi 2 (dua) yaitu Pos Lelangon dan Pos Barang dan Jasa.
Meja/ rak merupakan meja yang terbuat dari besi digunakan sebagai rak untuk menempatkan fragmen karang dengan menggunakan media/ subtrat semen. Meja adalah rak yang efektif bagi karang dalam proses pembesaran fragmen karang yang ditanam. Meja telah banyak digunakan di beberapa daerah sebagai salah satu metode untuk pemulihan atau restorasi dari ekosistem terumbu karang dimana AKKII adalah salah satu asosiasi yang pertaman di Indonesia pada Tahun 1998 dalam pengembangannya sebagai salah satu wujud kepedulian AKKII dalam pemulihan ekosistem terumbu karang.
Sebelum melaksanakan kegiatan di lapang, tim AKKII telah melakukan pelatihan terkait pembuatan dan instalasi metode yang digunakan dan pelatihan transplantasi karang kepada masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ICRG. Transplantasi karang yang dilakukan dengan cara fragmentasi karang selanjutnya ditempelkan/diikat menggunakan kabel ties di struktur yang akan ditenggelamkan. Penataan struktur dilakukan oleh tim penyelam yang sudah tersertifikasi untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja. Keterbatasan dalam kegiatan ini meliputi kondisi cuaca, kompetensi tenaga kerja, akselerasi, aliran listrik dan konsisi subtrat dasar perairan. Kondisi cuaca berpengaruh terhadap semakin lamanya proses pengeringan terhadap struktur yang memerlukan cahaya matahari, dan juga kondisi cuaca yang hujan juga sering mempegaruhi proses penenggelaman struktur dan penyelaman.
Struktur yang dikembangkan untuk restorasi termbu karang di Nusa Dua dan Pandawa sangat efektif dengan harapan habitat terumbu karang yang mengalami penurunan dapat pulih sesuai dengan pentingnya dalam eksositem. Namun demikian secara teknis diperlukan evaluasi dalam beberapa struktur untuk dapat lebih menyesuaikan kondisi habitat dan yang ada di Nusa Dua termasuk dalam titik koordinat penenggelamannya.
Sebagai kegiatan padat karya, maka masyarakat adalah sumber utama dalam pengerjaannya sebagai tenaga kerja yang diupah berdasarkan upah minimum di Kabupaten Badung. Dalam hal ini masyarakat sangat senang dengan adanya kegiatan ini pada masa pandemic Covid 19 ini masyarakat berharap agar Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk mengadakan kegiatan yang sama agar roda perekonomian masyarakat kembali bergairah.
Dengan menerapkan protocol Kesehatan Covid 19, kegiatan ini tidak mengakibatkan adanya klaster covid 19, walaupun memperkejakan ribuan tenaga kerja terampil dan tidak terampil. Tenaga Kesehatan yang ada dalam kegiatan ini tetap melayani masyarakat dan hanya menangani beberapa luka ringan dari masyarakat dan penyelam akibat dari pengerjaan struktur dan penyelaman.